Rabu, 31 Desember 2014



SALAH PILIH SPARE PARTS, BAHAYA MENGINTAI ANDA DI JALAN

           

    Anda seorang  pengendara mobil atau pengendara sepeda motor ? pastilah sangat mengenal arti kata dari spare parts. Spare part merupakan salah satu komponen terpenting dalam kendaraan khususnya mobil ataupun sepeda motor dan pemilihan spare parts yang berkualitas menjadi salah satu faktor penting dalam keselamatan anda berkendara. Dalam kesempatan kali ini saya akan menganalisa salah satu perusahaan produsen spare parts yaitu Astra Otoparts.  Untuk lebih jelasnya berikut adalah bentuk analisa dari Astra Otopatrs. a


Pengertian dari Spare Parts adalah suatu benda yang terdiri dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Sebagai contoh, busi berfungsi untuk memicu terjadinya pembakaran bahan bakar pada mesin.
          
Sama dengan prinsip pengertian spare part di atas bahwa terdiri dari beberapa komponen yang membentuk suatu kesatuan dan mampunyai fungsi tertentu, Organisasi adalah alat atau wadah berasal dari bagian-bagian yang diintegrasikan sedimikian rupa sehingga terkait satu dengan yang  lainnya terhadap keseluruhannya yang diciptakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan yang dinginkan.

Dalam arti statis wadah atau tempat dimana kegiatan kerjasama antara Astra Otoprts dengan orang-orang yang terdapat dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah PT Astra Otoparts, Tbk.

Sementara dalam arti dinamis Astra Otoparts merencanakan skema organisasi, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab dari orang-orang yang berkompeten dan dianggap  mampu menjalani kegiatan-kegiatan tersebut juga disebut sebagai menetapkan susunan/struktur organisasi. Berikut adalah susunan / struktur organisasi dari Astra Otoparts :



Bentuk analisa dari Struktur diatas :

1. BOC (Board Of Commisioners)
    Dewan   Komisaris   memikul   tanggung  jawab  mengawasi  dan  memberi  saran kepada  Direksi     dalam     pengelolaan dan strategi Perusahaan   termasuk penerapan    prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Govermance – GCG). Tugas    dan tanggung jawab utama Dewan Komisaris ditetapkan  dalam     Anggaran     Dasar Perseroan  termasuk di antaranya  penentuan  rasio  hutang  terhadap ekuitas. Tugas-tugas tadi adalah tanggung jawab dari Johnny Darmawan Danusasmita selaku Presiden Komisaris dibantu oleh wakil presiden komisaris, para komisaris dan para komisaris independen Berikut adalah komposisi dewan komisaris Astrs Otoparts :


 2. Komite Audit
    Dalam tugasnya  yang  berkaitan  dengan GCG,    Dewan    Komisaris membentuk Komite Audit yang dipimpin oleh Eduardus Paulus Supit dan memliki 2 anggota. Peran Komite Audit adalah untuk menunjang kinerja Dewan Komisaris Perusahaan dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut :
  • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
  • Melakukan penelahaan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
  • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan   akuntan atas jasa yang diberikannya;
  • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan biaya audit;
  • Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan;
  • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaaan oleh audit internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan audit internal ;
  • Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
  • Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan informasi keuangan seperti laporan keuangan Perseroan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;
  • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan;
  • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;
  • Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independent yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya Perseroan.
Komite Audit Astra Otoparts terdiri dari 3 (tiga) anggota, di mana Ketua Komite Audit adalah seorang Komisaris Independen. Susunan keanggotaan Komite Audit Astra Otoparts  adalah sebagai berikut:
        
1. Eduardus Paulus Supit (Ketua) 
2. ThomasHonggoSecokusumo (Anggota) 
3. BuyungSyamsudin (Anggota)  

 

3. BOD (Board Of Directors)

BOD (Board Of Directors) atau Dewan Direksi bertanggung jawab  menjalankan  operasional sehari-hari Perusahaan. Direksi membuat strategi bisnis, rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan, termasuk  manajemen resiko,  dan dengan   persetujuan   Dewan   Komisaris melaksanakan rencana tersebut. Astra Otoparts dipimpin oleh Hamdani Dzulkarnaen Salim selaku Presiden Direktur, dan dibagi atas 7 direktur pembantu diantaranya Direktur Manufacturing 1, Direktur Manufacturing 2, Direktur Manufacturing 3, Direktur Manufacturing 4, Direktur Manufacturing 5, Direktur Manufacturing 6 dan Direktur After Market & Trading. Komposisi dari BOD (Board Of Directors) Astra Otoparts adalah sebagai berikut :



Organisasi sebagai sistem kerjasama
           
Kerjasama dari semua elemen yang ada mulai dari karyawan biasa, manajemen lini,manajemen mengengah sampai manajemen puncak harus dilakukan guna tercapainya tujuan dari Astra Otoparts. Tujuan-tujuan itu dimuat dalam Visi dan Misi Astra Otoparts, yaitu :

Visi

Menjadi supplier komponen otomotif kelasdunia, sebagai mitra usaha pilihan utama diIndonesiadengan didukung kemampuanengineering yang handal

Misi

1. Mengembangkan industri komponen otomotif yang handaldan kompetitif, serta menjadi mitra strategis bagi parapemain industri otomotif Indonesia dan regional
2. Menjadi warga usaha yang bertanggung jawab danmemberikan kontribusi positif kepada stakeholders

Organisasi sebagai sistem tata hubungan kerja 

            Berarti bahwa suatu organisasi sangat berperan penting dalam terlaksananya suatu organisasi dalam mengendalikan dan memanfaatkan sistem tata hubungan dalam proses berorganisasi. Demi terlanksananya organisasi bentuk pengendalian dan pemanfaatan sistem tata hubungan kerja Astra Otoparts sudah ditetapkannya dalam bentuk Struktur Organisasi.
                                            
Organisasi sebagai proses pembagian tugas 

            Berarti bahwa organisasi memiliki pembagian tugas yang sudah terstruktur dengan baik agar suatu organisasi berjalan dengan lancar dan efektif. Dalam struktur organisasi Astra Otoparts dapat terlihat dengan jelas pembagian tugas dari masing-masing karyawan,sebagai contoh :
Direktur Manufacturing 2 Gustav Afdhol Husein bertanggung jawab atas produksi battery (accu/aki) yang dilakukan PT GS Battery dan PT Century Batteries Indonesia, Forging (penempaan) yang dilakukan PT Menara Terus Makmur dan PT MetalArt Astra Indonesia, dan Chasis & Drive Train yang dilakukan PT Gemala Kempa Daya dan PT Wahana Eka Paramita

Hubungan antara Manajemen dan Organisasi
 
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen adalah Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,menginterprestasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsiperencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personaliaatau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Kelima fungsi tadi sangat diperlukan dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tersebut yang merupakan hubungan dari manejemen dengan organisasi. 
Kelima fungsi tadi juga adalah tugas utama dari seorang manajer dalam perusahaan. Manajer bertanggungjawab penuh dengan apa yang terjadi pada bawahannya dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Sebagai contoh adalah Hamdani Dzulkarnaen Salim selaku Presiden Direktur bertanggungjawab penuh atas ke-8 direktur pada divisi BOD(Board of Directors) dalam :
merencanakantindakan atau kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan,
mengorganisasi kegiatan untuk mencapai tujuan termasuk dalam hal ini susunan organisasi pada departemen BOC, tugas masing-masing anggota departemen BOC dan fungsinya masing-masing,
menyusun personalia mulai dari pemilihan sumber daya manusia yang kompeten sampai degan usaha agar setiap staff dapat memberi daya guna yang maksimal,
mengarahankan dan memimpin semua staff yang ada agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan
melakukan pengawasan terhadap penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai tujuan.

Hubungan antara Manajemen dan Tata Kerja

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan Astra Otoparts dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat bertujuan untuk :

a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari hambatan dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.


Hubungan antara Manajemen, Organisasi dan Tata kerja

Hubungan atara ketiganya adalah Astra Otoparts membutuhkan adanya organisasi yaitu dibentuk dalam group yang bernama Astra Otoparts Group, dan suatu tata kerja yang dijelaskan dalam struktur organisasi Astra Otoparts untuk mengatur jalannya organisasi dengan baik agar mendapatkan tujuan yang maksimal.
Astra Otoparts dalam menjalankan perusahaannya mengunakan Teori Organisasi Modern dimana semua unsur dari perusahaan sebagai satu kesatuan Astra Otoparts Group dan saling ketergantungan antara Astra Otoparts dengan ke-51 anak perusahaannya yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

1. Organisai yang bertambah besar 
    Hal ini terbukti dengan meningkatnya kinerja manajemen pada tahun 2013, Astra Otoparts berhasil meningkatkan pendapatan (revenue) sebesar 29,3% dari Rp8,3 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp10,7 triliun. Perseroan mencatat laba bersih (net income) Rp1,01 triliun atau turun 4,5% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp1,05 triliun.

Astra Otoparts terus mengembangkan usaha baik secara organik maupun anorganik. Di tahun 2013, Perseroan membangun sejumlah pabrik baru guna meningkatkan kapasitas produksi dari pabrik yang sudah ada, seperti pembangunan pabrik baru PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia yang memproduksi setir mobil dan airbag, membangunan pabrik Evoluzione Tyres di Subang yang akan memproduksi ban sepeda motor, pabrik TD Automotive Compressor Indonesia yang memproduksi kompresor untuk AC mobil di Cibitung, dan pabrik Velasto Indonesia yang memproduksi komponen berbahan dasar karet di Purwakarta, serta pabrik PT Astra Juoku Indonesia di Karawang yang memproduksi lampu mobil. Perusahaan juga melakukan kerja sama dengan MetalArt Corporation, Jepang untuk pendirian pabrik yang akan memproduksi forging parts untuk pasar OEM mobil. Aksi korporasi penting yang juga dilakukan pada tahun 2013 adalah pembelian 51% saham PT Pakoakuina, yang memproduksi wheel rim, untuk memperkuat lini bisnis komponen otomotif. Satu keberhasilan yang patut dicatat adalah ekspor caliper assy yang diproduksi oleh Akebono Brake Astra Indonesia untuk Nissan Inggris dan Renault Perancis. Pada bulan Mei 2013, sebagai perusahaan publik Astra Otoparts melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I yang berhasil menghimpun dana Rp 2,988 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman perbankan, penambahan modal anak perusahaan, dan investasi pengembangan usaha lainnya.

 2. Pengolahan data semakin cepat

      Dengan perkembanngan teknologi yang semakin pesat dan sumber daya manusia yang semakin handal tentunya mempermudah, mempercepat dan juga memperbanyak variasi gaya dalam penyajian data agar dapat mudah dimengerti dan dipahami. Sebagai contoh Peristiwa Penting dalam laporan tahunan / Annual Report Astra Otoparts tahun 2013.

Terlihat di atas bahwa foto dengan quote singkat, padat namun jelas yang diletakan disamping foto masing-masing dapat mewakili isi dari kejadian / peristiwa pada foto tersebut.


3. Penggunaan staff lebih intensif
    Dengan semakin meningkatnya jumlah peserta training dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Hal ini sangatlah penting karena pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sejak karyawan tersebut mulai bergabung di grup Astra Otoparts. Dimaksudkan untuk proses pengembangan kompetensi karyawan dimulai dari identifikasi kebutuhan kompetensi oleh setiap divisi atau departemen agar setiap karyawan dapat menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.


 

 4. Kecenderungan Spesialis, Astra Otoparts mempunyai speliasisasi dalam  memproduksi    spare parts. 

   5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas perusahaan.
     Perjalanan panjang Astra Otoparts   membangun reputasi bisnis membuat Perseroan senantiasa menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas serta menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) sebagai landasan utama dalam setiap kegiatan usahanya. Praktik tata kelola sesuai peraturan perundang-undangan, pedoman dan etika bisnis telah melekat dalam sikap, perilaku, pola pikir, dan cara kerja setiap karyawan yang tercermin dalam nilai-nilai inti. Penerapan GCG diyakini dapat mendukung tercapainya tujuan Perseroan baik dalam hal pertumbuhan usaha, profitabilitas maupun keberlangsungan usaha jangka panjang. Oleh karena itu, Astra Otoparts berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG secara berkesinambungan dalam setiap aktivitasnya dengan tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Prinsip dan kebijakan tata kelola Astra Otoparts berlandaskan pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance, peraturan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pedoman dan praktik yang hidup di lingkungan Astra Grup yakni Astra International Good Corporate Governance Code of Conduct yang selama ini dikenal menjalankan GCG secara konsisten, serta referensi akademis maupun praktik-praktik di dunia bisnis. Asas GCG yang mengacu pada lima prinsip dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan, diimplementasikan dalam setiap aspek bisnis dan operasional di seluruh elemen perusahaan.
  
6.  Unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap, yaitu : 

a. Manusia (Man)
  Aset terpenting dari suatu organisasi adalah manusia, sebanyak dan sebagus apapun   bahan yang ada jika tidak ada yang dapat mengolah dengan baik dan benar hasil jadi dari bahan-bahan tersebut tidak akan maksimal. Tentunya manusia yang dibutuhkan juga adalah manusia yang kompeten dan ahli dibidangnya.


Pada tahun 2013 Astra Otoparts menambah 256 karyawan lulusan Diploma, 356 lulusan S1 dan 22 lulusan S2/S3, ini menandakan bahwa penambahan karyawan dengan tingkat pendidikan yang tinggi Astra Otoparts ingin mencapai tujuan perusahaan dengan mempekerjakan para tenaga-tenaga kerja yang kompeten.

b. Kerjasama. Astra Otoparts bekerjasama dengan 51 anak perusahannya dalam memproduksi spare parts. Sebagai contoh PT GS Battery memproduksi battery untuk Astra Otoparts.

c. Tujuan Bersama, dalam kerjasamanya dengan ke-51 anak perusahaannya Astra Otoparts ingin mencapai tujuan bersama yang tidak lain adalah isi dari visi dan misi mereka.

d. Peralatan (Equipment)
   Dalam segi peralatan Astra Otoparts mendirikan fasilitas peralatan uji coba pengembangan produk yang berlokasi di Kota Delta Mas, Cikarang dan dikelola oleh Divisi Engineering Development Center (EDC) yang bertujuan untuk mendukung riset dan pengembangan produk oleh anak-anak perusahaan Astra Otoparts.  

e. Lingkungan
   Di bidang lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja, Dewan Komisaris mengapresiasi program-program yang telah dijalankan oleh Perseroan dan anak-anak perusahaan sebagai wujud komitmen Astra Otoparts untuk beroperasi secara ramah lingkungan dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat. Salah satu indikator keberhasilan implementasi program di bidang Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (LK3) adalah meningkatnya jumlah anak perusahaan Astra Otoparts yang mendapat peringkat hijau dari sebelas menjadi tiga belas perusahaan berdasarkan hasil audit Astra Green Company
di tahun 2013.

f. Kekayaan Alam
   Upaya yang paling nyata dilakukan Astra Otoparts adalah Pelestarian Lingkungan Hidup. Dengan menjaga Kelestarian lingkungan hidup secara tidak langsung berarti juga telah menjaga kekayan alam karena kekayaan alam adalah bahan baku utama dari pembuatan produk Astra Otoparts, sebagai contoh : baja, besi dll. Kondisi lingkungan hidup yang semakin hari terus memburuk masih menjadi isu lingkungan yang diutamakan oleh Astra Otoparts. Selama tahun 2013 Astra Otoparts telah menanam
sebanyak 22.300 pohon, melebihi target yang ditetapkan yaitu 20.000 pohon. Semua pohon tersebut telah  didistribusikan ke beberapa wilayah, diantaranya adalah Kecamatan Kelapa Gading, Lanud Atang Sanjaya di Bogor, Kabupaten Bekasi, Kelurahan Rorotan, dan di Kabupaten Karawang. Program penanaman pohon ini merupakan kerja sama antara anak perusahaan grup Astra Otoparts yang berlokasi di regional Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Karawang. Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Astra Otoparts juga turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Astra Green Lifestyle Campaign (AGLC) bersama perusahaan dari grup Astra lainnya yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2013 di Taman Mini Indonesia Indah. AGLC yang digagas oleh Astra International ini merupakan kampanye gaya hidup ramah lingkungan bersama Astra yang diharapkan dapat memberi inspirasi untuk hidup ramah lingkungan kepada seluruh pengunjung dengan jargon Kenali, Lakukan, dan Ajarkan. Dalam kampanye AGLC ini Astra Otoparts turut berpartisipasi dengan menampilkan simulasi pengolahan daur ulang barang bekas, pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengunjung, dan juga mengikuti Green Race yang merupakan kompetisi jalan sehat berkelompok dengan tema lingkungan, di mana peserta diberi tugas yang berkaitan dengan lingkungan di setiap pos Kenali-Lakukan-Ajarkan yang dilewati.

g.      Kerangka / konstruksi mental organisasi
Kerangka / kostruksi mental organisasi yang baik akan menentukan keberhasilan Astra Otoparts

Ditinjau dari segi tujuan jenis organisasi dibagi menjadi 3,  yaitu :


1. Organisasi Niaga, tujuan utamanya adalah mencari keuntungan. terdapat berbagai organisasi niaga yaitu Perseroan terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Firma (FA), Koperasi, Join Ventura, Trus, Kontel dan Holding Company

2.   Organisasi Sosial, organisasi yang dibentuk oleh anggota kemasyaraktan yang melalui jalur diantaranya Jalur Keagamaan, Jalur Profesi, Jalur Kepemudaan, Jalur Kemahasiswaan dan Jalur Kapartaian & Kekaryaan
3. Organisasi Regional & Internasional, regional berarti luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu, sementara Internasional meliputi negara-negara di dunia.

Dari ketiga jenis perusahaan diatas dapat disimpulkan Astra Otoparts termasuk adalam perusahaan niaga dimana tujuan utamanya adalah mencari keuntungan dan termasuk dalam kategori PT (Perseroan Terbatas) dengan memiliki suatu persekutuan yang disebut Astra Group dengan 51 anak perusahaan untuk menjalankan usaha yang dimiliki bersumber dari modal terdiri dari saham-saham, pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimiliki.

Astra Otoparts juga termasuk dalam macam perushaan PT Terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat umum melalui pasar modal (go public) dan setiap orang berhak membeli saham perusahaan tersebut.


Sumber :


Astra Otoparts. (2014) Laporan Tahunan 2013 Annual Report. [online]. Jakarta. http://www.component.astra.co.id/images/upload/articles/files/AOP_AR2013%20FINAL.pdf


ITM. (2011) Dewan Komisaris dan Direksi. [online]. Avaliable From : http://www.itmg.co.id/id/page/corporate-governance/board-of-directors-and-board-of-commissioners# [Accessed 27 Desember 2014]


UIC. (2010) Komite Audit. [online]. Avaliable From : http://www.uic.co.id/?scr=02.08&selectLanguage=1 [Accessed 27 Desember 2014]

Purwanigtyas Ratri. (2014) Gambaran Umum Manajemen. [online]. Avaliable From : https://drive.google.com/file/d/0B0_xuDPzMIwwdlNZSFAySi1DMWs/view  [Accessed 25 Desember 2014]

 

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar