Anda seorang pengendara mobil atau pengendara sepeda motor ? pastilah sangat mengenal arti kata dari spare parts. Spare part merupakan salah satu komponen terpenting dalam kendaraan khususnya mobil ataupun sepeda motor dan pemilihan spare parts yang berkualitas menjadi salah satu faktor penting dalam keselamatan anda berkendara. Dalam kesempatan kali ini saya akan menganalisa salah satu perusahaan produsen spare parts yaitu Astra Otoparts. Untuk lebih jelasnya berikut adalah bentuk analisa dari Astra Otopatrs. a
Pengertian dari Spare Parts adalah suatu benda yang terdiri dari beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Sebagai contoh, busi berfungsi untuk memicu terjadinya pembakaran bahan bakar pada mesin.
Sama dengan prinsip pengertian spare part di atas bahwa terdiri dari beberapa komponen yang membentuk suatu kesatuan dan mampunyai fungsi tertentu, Organisasi adalah alat atau wadah berasal dari bagian-bagian yang diintegrasikan sedimikian rupa sehingga terkait satu dengan yang lainnya terhadap keseluruhannya yang diciptakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan yang dinginkan.
Dalam arti statis wadah atau tempat dimana kegiatan kerjasama antara Astra Otoprts dengan orang-orang yang terdapat dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah PT Astra Otoparts, Tbk.
Sementara dalam arti dinamis Astra Otoparts merencanakan skema organisasi, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab dari orang-orang yang berkompeten dan dianggap mampu menjalani kegiatan-kegiatan tersebut juga disebut sebagai menetapkan susunan/struktur organisasi. Berikut adalah susunan / struktur organisasi dari Astra Otoparts :
Bentuk analisa dari Struktur diatas :
1. BOC (Board Of
Commisioners)
Dewan
Komisaris memikul tanggung jawab
mengawasi dan memberi saran kepada
Direksi dalam pengelolaan dan
strategi Perusahaan termasuk penerapan prinsip
tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Govermance – GCG). Tugas dan tanggung jawab
utama Dewan Komisaris ditetapkan dalam
Anggaran Dasar Perseroan termasuk di antaranya
penentuan rasio hutang terhadap ekuitas. Tugas-tugas tadi
adalah tanggung jawab dari Johnny Darmawan Danusasmita selaku Presiden
Komisaris dibantu oleh wakil presiden komisaris, para komisaris dan para
komisaris independen Berikut adalah komposisi dewan komisaris Astrs Otoparts :
2. Komite Audit
Dalam
tugasnya yang berkaitan dengan GCG,
Dewan Komisaris membentuk Komite Audit
yang dipimpin oleh Eduardus Paulus Supit dan memliki 2 anggota. Peran
Komite Audit adalah untuk menunjang kinerja Dewan Komisaris Perusahaan dalam
melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perusahaan. Tugas dan tanggung
jawab Komite Audit adalah sebagai berikut :
- Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
- Melakukan penelahaan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
- Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya;
- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan biaya audit;
- Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan;
- Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaaan oleh audit internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan audit internal ;
- Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
- Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan informasi keuangan seperti laporan keuangan Perseroan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;
- Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan;
- Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;
- Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independent yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya Perseroan.
Komite Audit Astra Otoparts terdiri dari 3 (tiga) anggota, di mana Ketua
Komite Audit adalah seorang Komisaris Independen. Susunan keanggotaan Komite
Audit Astra Otoparts adalah sebagai berikut:
1. Eduardus Paulus Supit
(Ketua)
2. ThomasHonggoSecokusumo (Anggota)
3. BuyungSyamsudin (Anggota)
3. BOD (Board Of
Directors)
BOD (Board Of Directors) atau Dewan Direksi bertanggung jawab menjalankan operasional sehari-hari
Perusahaan. Direksi membuat strategi bisnis, rencana kerja dan anggaran tahunan
Perusahaan, termasuk manajemen resiko, dan dengan
persetujuan Dewan Komisaris melaksanakan rencana
tersebut. Astra Otoparts dipimpin oleh Hamdani Dzulkarnaen Salim selaku
Presiden Direktur, dan dibagi atas 7 direktur pembantu diantaranya Direktur
Manufacturing 1, Direktur Manufacturing 2, Direktur Manufacturing 3, Direktur
Manufacturing 4, Direktur Manufacturing 5, Direktur Manufacturing 6 dan
Direktur After Market & Trading. Komposisi dari BOD (Board Of Directors) Astra Otoparts adalah sebagai berikut :
Organisasi sebagai sistem kerjasama
Kerjasama dari semua elemen yang ada mulai dari
karyawan biasa, manajemen lini,manajemen mengengah sampai manajemen puncak
harus dilakukan guna tercapainya tujuan dari Astra Otoparts. Tujuan-tujuan itu
dimuat dalam Visi dan Misi Astra Otoparts, yaitu :
Visi
Menjadi
supplier komponen otomotif kelasdunia, sebagai mitra usaha pilihan utama
diIndonesiadengan didukung kemampuanengineering yang handal
Misi
1.
Mengembangkan industri komponen otomotif yang handaldan kompetitif, serta
menjadi mitra strategis bagi parapemain industri otomotif Indonesia dan
regional
2.
Menjadi warga usaha yang bertanggung jawab danmemberikan kontribusi positif
kepada stakeholders
Organisasi sebagai sistem tata
hubungan kerja
Berarti bahwa suatu organisasi sangat berperan penting dalam terlaksananya
suatu organisasi dalam mengendalikan dan memanfaatkan sistem tata hubungan
dalam proses berorganisasi. Demi terlanksananya organisasi bentuk pengendalian
dan pemanfaatan sistem tata hubungan kerja Astra Otoparts sudah ditetapkannya
dalam bentuk Struktur Organisasi.
Organisasi sebagai proses
pembagian tugas
Berarti bahwa organisasi memiliki pembagian tugas yang sudah
terstruktur dengan baik agar suatu organisasi berjalan dengan lancar dan
efektif. Dalam struktur organisasi Astra Otoparts dapat terlihat dengan jelas
pembagian tugas dari masing-masing karyawan,sebagai contoh :
Direktur
Manufacturing 2 Gustav Afdhol Husein bertanggung jawab atas produksi battery (accu/aki) yang
dilakukan PT GS Battery dan PT Century Batteries Indonesia, Forging (penempaan)
yang dilakukan PT Menara Terus Makmur dan PT MetalArt Astra Indonesia, dan
Chasis & Drive Train yang dilakukan PT Gemala Kempa Daya dan PT Wahana Eka
Paramita
Hubungan antara Manajemen dan
Organisasi
Manajemen berasal dari bahasa Prancis
kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen
adalah Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,menginterprestasikan, dan
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsiperencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personaliaatau
kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimpinan (leading), dan pengawasan
(controlling). Kelima fungsi tadi sangat diperlukan dalam suatu organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi tersebut yang merupakan hubungan dari
manejemen dengan organisasi.
Kelima
fungsi tadi juga adalah tugas utama dari seorang manajer dalam perusahaan.
Manajer bertanggungjawab penuh dengan apa yang terjadi pada bawahannya dalam
mewujudkan tujuan perusahaan. Sebagai contoh adalah Hamdani Dzulkarnaen Salim
selaku Presiden Direktur bertanggungjawab penuh atas ke-8 direktur pada divisi BOD(Board of
Directors) dalam :
merencanakantindakan atau kegiatan untuk
mencapai hasil yang diharapkan,
mengorganisasi kegiatan untuk mencapai tujuan
termasuk dalam hal ini susunan organisasi pada departemen BOC, tugas
masing-masing anggota departemen BOC dan fungsinya masing-masing,
menyusun personalia mulai dari pemilihan sumber daya
manusia yang kompeten sampai degan usaha agar setiap staff dapat memberi daya
guna yang maksimal,
mengarahankan dan memimpin semua staff yang ada agar
bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan
melakukan
pengawasan
terhadap penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana
telah dilaksanakan sesuai tujuan.
Hubungan antara Manajemen dan Tata Kerja
Tata
kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu
yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan Astra Otoparts dengan tepat
sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.Dengan
tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan
sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja
yang tepat bertujuan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan
waktu yang tersedia.
b)
Menghindari hambatan dalam proses pencapaian tujuan.
c)
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Hubungan
antara Manajemen, Organisasi dan Tata kerja
Hubungan atara ketiganya adalah Astra Otoparts
membutuhkan adanya organisasi yaitu dibentuk dalam group yang bernama Astra
Otoparts Group, dan suatu tata kerja yang dijelaskan dalam struktur organisasi
Astra Otoparts untuk mengatur jalannya organisasi dengan baik agar mendapatkan
tujuan yang maksimal.
Astra
Otoparts dalam menjalankan perusahaannya mengunakan Teori Organisasi Modern
dimana semua unsur dari perusahaan sebagai satu kesatuan Astra Otoparts Group
dan saling ketergantungan antara Astra Otoparts dengan ke-51 anak perusahaannya
yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
1. Organisai yang bertambah besar
Hal ini terbukti dengan
meningkatnya kinerja manajemen pada tahun 2013, Astra Otoparts berhasil
meningkatkan pendapatan (revenue)
sebesar 29,3% dari Rp8,3 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp10,7 triliun.
Perseroan mencatat laba bersih (net income)
Rp1,01 triliun atau turun 4,5% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp1,05
triliun.
Astra Otoparts terus mengembangkan usaha
baik secara organik maupun anorganik. Di tahun 2013, Perseroan membangun
sejumlah pabrik baru guna meningkatkan kapasitas produksi dari pabrik yang
sudah ada, seperti pembangunan pabrik baru PT Toyoda Gosei Safety Systems
Indonesia yang memproduksi setir mobil dan airbag, membangunan pabrik
Evoluzione Tyres di Subang yang akan memproduksi ban sepeda motor, pabrik TD
Automotive Compressor Indonesia yang memproduksi kompresor untuk AC mobil di
Cibitung, dan pabrik Velasto Indonesia yang memproduksi komponen berbahan dasar
karet di Purwakarta, serta pabrik PT Astra Juoku Indonesia di Karawang yang
memproduksi lampu mobil. Perusahaan juga melakukan kerja sama dengan MetalArt
Corporation, Jepang untuk pendirian pabrik yang akan memproduksi forging parts untuk pasar OEM mobil. Aksi korporasi
penting yang juga dilakukan pada tahun 2013 adalah pembelian 51% saham PT
Pakoakuina, yang memproduksi wheel rim,
untuk memperkuat lini bisnis komponen otomotif. Satu keberhasilan yang patut
dicatat adalah ekspor caliper assy yang diproduksi oleh Akebono Brake Astra
Indonesia untuk Nissan Inggris dan Renault Perancis. Pada bulan Mei 2013,
sebagai perusahaan publik Astra Otoparts melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I
yang berhasil menghimpun dana Rp 2,988 triliun. Dana tersebut digunakan untuk
pelunasan pinjaman perbankan, penambahan modal anak perusahaan, dan investasi
pengembangan usaha lainnya.
2. Pengolahan data semakin cepat
Dengan perkembanngan teknologi yang semakin pesat dan sumber daya manusia yang semakin handal tentunya mempermudah, mempercepat dan juga memperbanyak variasi gaya dalam penyajian data agar dapat mudah dimengerti dan dipahami. Sebagai contoh Peristiwa Penting dalam laporan tahunan / Annual Report Astra Otoparts tahun 2013.
Terlihat di atas bahwa foto
dengan quote singkat, padat namun jelas yang diletakan disamping foto
masing-masing dapat mewakili isi dari kejadian / peristiwa pada foto tersebut.
3. Penggunaan
staff lebih intensif
Dengan semakin meningkatnya jumlah peserta training dari
tahun 2010 sampai tahun 2013. Hal ini sangatlah penting karena pelatihan dan pengembangan
kompetensi karyawan yang terdiri
dari pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sejak karyawan tersebut mulai
bergabung di grup Astra Otoparts. Dimaksudkan untuk proses pengembangan
kompetensi karyawan dimulai dari identifikasi kebutuhan kompetensi oleh setiap
divisi atau departemen agar setiap karyawan dapat menjalankan tugas dan
fungsinya masing-masing.
4. Kecenderungan
Spesialis, Astra Otoparts mempunyai speliasisasi dalam memproduksi spare parts.
5. Adanya
prinsip-prinsip atau azas-azas perusahaan.
Perjalanan panjang Astra Otoparts membangun reputasi bisnis membuat
Perseroan senantiasa menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas
serta menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) sebagai landasan utama dalam setiap
kegiatan usahanya. Praktik tata kelola sesuai
peraturan perundang-undangan, pedoman dan etika bisnis telah melekat dalam
sikap, perilaku, pola pikir, dan cara kerja setiap karyawan yang tercermin
dalam nilai-nilai inti. Penerapan GCG diyakini dapat mendukung tercapainya
tujuan Perseroan baik dalam hal pertumbuhan usaha, profitabilitas maupun keberlangsungan
usaha jangka panjang. Oleh karena itu, Astra Otoparts berkomitmen untuk
meningkatkan kualitas penerapan GCG secara berkesinambungan dalam setiap
aktivitasnya dengan tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya. Prinsip dan kebijakan tata kelola Astra
Otoparts berlandaskan pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang
dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance, peraturan dari Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pedoman dan praktik
yang hidup di lingkungan Astra Grup yakni Astra International Good Corporate Governance Code of Conduct yang selama ini dikenal menjalankan GCG
secara konsisten, serta referensi akademis maupun praktik-praktik di dunia
bisnis. Asas GCG yang mengacu pada lima prinsip dasar yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan, diimplementasikan
dalam setiap aspek bisnis dan operasional di seluruh elemen perusahaan.
6.
Unsur-unsur organisasi
yang lebih lengkap, yaitu :
a. Manusia (Man)
Aset terpenting dari
suatu organisasi adalah manusia, sebanyak dan sebagus apapun bahan yang ada
jika tidak ada yang dapat mengolah dengan baik dan benar hasil jadi dari
bahan-bahan tersebut tidak akan maksimal. Tentunya manusia yang dibutuhkan juga
adalah manusia yang kompeten dan ahli dibidangnya.
Pada tahun 2013 Astra Otoparts menambah 256 karyawan lulusan Diploma,
356 lulusan S1 dan 22 lulusan S2/S3, ini menandakan bahwa penambahan karyawan
dengan tingkat pendidikan yang tinggi Astra Otoparts ingin mencapai tujuan
perusahaan dengan mempekerjakan para tenaga-tenaga kerja yang kompeten.
b. Kerjasama. Astra Otoparts bekerjasama dengan 51 anak perusahannya
dalam memproduksi spare parts. Sebagai contoh PT GS Battery memproduksi battery
untuk Astra Otoparts.
c. Tujuan Bersama, dalam kerjasamanya dengan ke-51 anak perusahaannya
Astra Otoparts ingin mencapai tujuan bersama yang tidak lain adalah isi dari
visi dan misi mereka.
d. Peralatan (Equipment)
Dalam segi peralatan Astra Otoparts mendirikan fasilitas
peralatan uji coba pengembangan produk yang berlokasi di Kota Delta Mas,
Cikarang dan dikelola oleh Divisi Engineering Development Center (EDC) yang
bertujuan untuk mendukung riset dan pengembangan produk oleh anak-anak
perusahaan Astra Otoparts.
e. Lingkungan
Di bidang lingkungan, keselamatan, dan kesehatan
kerja, Dewan Komisaris mengapresiasi program-program yang telah dijalankan oleh
Perseroan dan anak-anak perusahaan sebagai wujud komitmen Astra Otoparts untuk
beroperasi secara ramah lingkungan dan menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman, aman, dan sehat. Salah satu indikator keberhasilan implementasi program
di bidang Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (LK3) adalah
meningkatnya jumlah anak perusahaan Astra Otoparts yang mendapat peringkat
hijau dari sebelas menjadi tiga belas perusahaan berdasarkan hasil audit Astra
Green Company
di tahun 2013.
f. Kekayaan Alam
Upaya yang paling nyata dilakukan Astra
Otoparts adalah Pelestarian Lingkungan Hidup. Dengan menjaga Kelestarian
lingkungan hidup secara tidak langsung berarti juga telah menjaga kekayan alam
karena kekayaan alam adalah bahan baku utama dari pembuatan produk Astra
Otoparts, sebagai contoh : baja, besi dll. Kondisi lingkungan hidup yang
semakin hari terus memburuk masih menjadi isu lingkungan yang diutamakan oleh
Astra Otoparts. Selama tahun 2013 Astra Otoparts telah menanam
sebanyak 22.300 pohon, melebihi target yang ditetapkan yaitu 20.000
pohon. Semua pohon tersebut telah didistribusikan ke beberapa wilayah,
diantaranya adalah Kecamatan Kelapa Gading, Lanud Atang Sanjaya di Bogor,
Kabupaten Bekasi, Kelurahan Rorotan, dan di Kabupaten Karawang. Program
penanaman pohon ini merupakan kerja sama antara anak perusahaan grup Astra Otoparts
yang berlokasi di regional Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Karawang. Dalam rangka
memperingati Hari Lingkungan Hidup, Astra Otoparts juga turut berpartisipasi
dalam rangkaian kegiatan Astra Green Lifestyle Campaign (AGLC) bersama
perusahaan dari grup Astra lainnya yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2013
di Taman Mini Indonesia Indah. AGLC yang digagas oleh Astra International ini
merupakan kampanye gaya hidup ramah lingkungan bersama Astra yang diharapkan
dapat memberi inspirasi untuk hidup ramah lingkungan kepada seluruh pengunjung
dengan jargon Kenali, Lakukan, dan Ajarkan. Dalam kampanye AGLC ini Astra
Otoparts turut berpartisipasi dengan menampilkan simulasi pengolahan daur ulang
barang bekas, pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengunjung, dan juga mengikuti Green
Race yang merupakan kompetisi jalan sehat berkelompok dengan tema
lingkungan, di mana peserta diberi tugas yang berkaitan dengan lingkungan di
setiap pos Kenali-Lakukan-Ajarkan yang dilewati.
g. Kerangka / konstruksi mental organisasi
Kerangka / kostruksi mental organisasi yang baik akan menentukan
keberhasilan Astra Otoparts
Ditinjau dari segi tujuan jenis organisasi dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Organisasi Niaga, tujuan utamanya adalah mencari keuntungan. terdapat berbagai organisasi niaga yaitu Perseroan terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Firma (FA), Koperasi, Join Ventura, Trus, Kontel dan Holding Company
2. Organisasi Sosial, organisasi yang dibentuk oleh anggota kemasyaraktan yang melalui jalur diantaranya Jalur Keagamaan, Jalur Profesi, Jalur Kepemudaan, Jalur Kemahasiswaan dan Jalur Kapartaian & Kekaryaan
3. Organisasi Regional & Internasional, regional berarti luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu, sementara Internasional meliputi negara-negara di dunia.
Ditinjau dari segi tujuan jenis organisasi dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Organisasi Niaga, tujuan utamanya adalah mencari keuntungan. terdapat berbagai organisasi niaga yaitu Perseroan terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Firma (FA), Koperasi, Join Ventura, Trus, Kontel dan Holding Company
2. Organisasi Sosial, organisasi yang dibentuk oleh anggota kemasyaraktan yang melalui jalur diantaranya Jalur Keagamaan, Jalur Profesi, Jalur Kepemudaan, Jalur Kemahasiswaan dan Jalur Kapartaian & Kekaryaan
3. Organisasi Regional & Internasional, regional berarti luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu, sementara Internasional meliputi negara-negara di dunia.
Dari ketiga jenis perusahaan diatas dapat disimpulkan Astra Otoparts termasuk adalam perusahaan niaga dimana tujuan utamanya
adalah mencari keuntungan dan termasuk dalam kategori PT (Perseroan Terbatas)
dengan memiliki suatu persekutuan yang disebut Astra Group dengan 51 anak
perusahaan untuk menjalankan usaha yang dimiliki bersumber dari modal terdiri
dari saham-saham, pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimiliki.
Astra Otoparts juga
termasuk dalam macam perushaan PT Terbuka dengan menjual saham kepada
masyarakat umum melalui pasar modal (go public) dan
setiap orang berhak membeli saham perusahaan tersebut.
Sumber :
Astra
Otoparts. (2014) Laporan Tahunan 2013 Annual Report. [online]. Jakarta. http://www.component.astra.co.id/images/upload/articles/files/AOP_AR2013%20FINAL.pdf
ITM. (2011) Dewan
Komisaris dan Direksi. [online]. Avaliable From : http://www.itmg.co.id/id/page/corporate-governance/board-of-directors-and-board-of-commissioners#
[Accessed 27 Desember 2014]
UIC. (2010) Komite Audit. [online]. Avaliable
From : http://www.uic.co.id/?scr=02.08&selectLanguage=1
[Accessed 27 Desember 2014]
Purwanigtyas
Ratri. (2014) Gambaran Umum Manajemen. [online]. Avaliable From : https://drive.google.com/file/d/0B0_xuDPzMIwwdlNZSFAySi1DMWs/view
[Accessed 25 Desember 2014]